Curhat: Kembalikan suamiku dan Hidupku - Real Story

Berbicara ttg air mata,mungkin g akan pernah ada habisnya.Semenjak saya masih kecil hingga sebesar ini,ga tau deh berapa galon air mata yg sdh saya keluarkan.Saya mesti kehilangan papa saya ketika saya berumur 8 tahun.Mungkin dimulai dari situlah saya menjadi pribadi yg tertutup dan pemarah.Saya juga cenderung depresif.Karena saya telah menyaksikan sendiri kejadian yg sangat traumatis itu.Papa saya duduk terdiam diatas pembuangan air besar dan sama sekali ga bergerak.Saat itu yg bs saya lakukan hanyalah menangis.

Setelah kejadian itu,mama menjadi seorang single parent.Dia mesti membesarkan saya dan kakak saya seorang diri.Tapi apa daya,kejadian yg sama harus terulang kembali.Ketika saya berumur 20tahun kondisi kesehatan mama memburuk.Dia terkena stroke dan mesti dirawat dirumah sakit selama 2 bulan.Selama 2 bulan itu saya tidur dirumah sakit seorang diri.Menemani hari-hari terakhir mama.Mulai dari yang mama saya masih sadar 100% sampai ke ga sadar sama sekali dan harus dipasang banyak kabel-kabel aneh dibadannya.Mama makan melalui selang yang ditaruh dihidungnya.Makanannya juga berupa susu cair yang disuntikkan melalui selang itu.Semua perawatan mama seperti mandi,berak,dll saya yg ngurusin tanpa bantuan siapapun.Yah...saya punya kakak,tapi dia lbh srg pergi ketimbang nemenin mama saya.Dia adalah bagian pencarian dana.Perawatan mama membutuhkan dana yg amat sangat banyak.Sehari aja kira2 butuh uang 1 juta ada.

Sayangnya,dg semua perjuangan mama...perjuangan saya,perjuangan kakak saya...hari itu tibalah sudah.Mama dibolehkan dokter pulang,namun dg semua persiapan dan gegap gempita kegembiraan karena mesti keluar dari rumah sakit,kondisi mama drop kritis sekritis-kritisnya.Hingga entah kenapa tiba2 keyakinan saya memudar.Di dalam hati saya berdoa,Allah...jika ini takdirMu...saya rela mama Kau ambil.Saya ga bisa lihat dia menderita lama2.Dan malamnya pun,saya menyaksikan dg mata kepala saya sendiri...sakaratul maut mama.Sungguh dunia saya hancur seketika.Saya ga tahu lagi apakah saya masih bisa bertahan.Saya benar-benar mengalami depresi yg teramat sangat.

Didera kekalutan yg teramat sangat,saya benar-benar membutuhkan support dari orang-orang terdekat saya.Saat itu saya hilang arah,secara moral..material semuanya drop pada titik terbawah.Saat itu saya hanya punya kakak yang seharusnya bisa menghibur saya.Tapi,dia lebih sangat depresi daripada saya.Dia sering membawa wanita-wanita kerumah untuk bersenang-senang.Wanita-wanita itu adalah pelacur.Saya tahu itu dari cara mereka berpakaian,berbicara,bertingkah laku.Kakak saya secara terang-terangan bermain seks dg mereka,bahkan mereka pernah melakukan tindakan maksiat itu dikamar mama saya sendiri!Sungguh saya sangat tersiksa mental saat itu.Sudah jatuh,tertimpa tangga.Mungkin itu peribahasa yg cocok buat saya.Pernah suatu hari saya benar-benar kesal..saya usir kakak saya dari rumah dg seorang pelacur yg sdg berindehoy berdua di kamar belakang.Saya teriak-teriak marah,kesal sekesal kesalnya.Belakangan saya tahu,kakak saya telah mendapat santunan duka cita dari kantor tempat mama saya bekerja sebanyak 20 juta tanpa sepengetahuan saya,dan uang itu raib begitu saja untuk bersenang-senang di diskotik dan menyewa beberapa pelacur.

Hari-hari berlalu,semenjak kejadian-kejadian itu,saya menjadi orang yg putus asa.Lupa bagaimana caranya tersenyum.Hingga kemudian saya bertemu dg seorang teman SD saya disaat hari raya idul fitri.Dia berkunjung kerumah saya untuk silahturahmi dg teman-teman SD saya yg lain.Entah kenapa,saya tertarik dg dia.Kita mulai dekat,dan dia benar-benar membuat saya sedikit demi sedikit melupakan semua trauma masa lalu saya.Sekalipun tetap,didalam hati jiwa dan sanubari saya...saya masih org yg sama,org yg sgt rapuh.Empat tahun berlalu saya habiskan dengan laki-laki ini,hingga kemudian saya memutuskan untuk menikah dengannya.

Pernikahan kami awalnya sungguh luar biasa.Kami berbulan madu di bali.Sungguh bulan madu yg sgt indah.Seandainya momen itu bisa di pause.Tapi sepulang dari bulan madu...beberapa bulan
kemudian,timbullah byk masalah diantara saya dan suami saya.Kami sering bertengkar.Setiap kali saya bertengkar,saya menjadi pribadi yg benar-benar eksplosif.Saya sgt pemarah dan berapi-api.Sebenarnya itu semua bukan tanpa alasan,ekspektasi saya terlalu tinggi terhadap pernikahan ini.Saya mengira,penderitaan saya selama beberapa tahun belakangan ini akan hilang.Banyak hal yg membuat saya kecewa mengenai suami saya.Amat sangat kecewa.Saya melihat dia masih belum siap dengan peran barunya sebagai suami.Dia sering pergi dan pulang pagi tanpa pamit.Hingga suatu hari,suami saya minggat dari rumah.Selang beberapa minggu kami berbaikan.Masalah saya anggap clear.

Kemudian berita menggembirakan hadir,saya dinyatakan dokter telah mengandung 1,5 bulan.Saya bahagia bukan kepalang.Suami saya jg demikian.Tapi kehamilan ini bukanlah kehamilan yg mudah.Beberapa bulan setelah saya dinyatakan hamil,suami saya terkena musibah.Dia ditipu dengan nasabah dimana dia bekerja.Dia ditipu puluhan juta (kira-kira ada itu 80 juta) dan menurut kebijakan perusahaan tempat suami saya bekerja,suami saya mesti mengganti uang itu.Suami saya mulai berhutang sana sini untuk menutupi uang yang dibawa kabur oleh nasabah tempat dia bekerja.Sejak itu suami saya ga menafkahi saya,saya pun mesti bekerja.Pekerjaan yg saya lakukan jg ga mudah,saya mesti mobile dalam sehari.Hampir 9 jam berdiri ga ada istirahatnya.Bayangkan,saya melakukan itu sedang kondisi saya saat itu jg sdg hamil.Capek,lelah..iya pastinya..apalagi dg berbagai masalah yg menimpa suami saya.Lengkap sudah semua. Saya cuma bisa berdoa,semoga si jabang bayi ini tetap sehat didalam sana.

Karena masalah itu, saya sampai harus merelakan sertifikat rumah saya sbg jaminan. Pada titik itu, dunia saya rasanya benar-benar hancur...ga ada yg menarik lagi. Saya hanya bisa menangis dan menangis. Ternyata kehidupan pernikahan saya jg semakin ga menarik. Saya..lagi lagi sering bertengkar dg suami karena banyak hal. Dia sering sekali pulang pagi tanpa saya tahu entah apa saja yg dia lakukan. Saya yg sudah capek karena urusan kerjaan, dan hamil tua semakin menjadi sangat depresif dan eksplosif. Kita jd semakin jarang berkomunikasi, lewat sms atau apapun. Dan dia menjadi org yg sgt dingin. Sungguh saya sangat kesepian, saya benar-benar butuh dia di saat-saat saya sedang hamil tua seperti ini.

Tanggal 23 September 2012, anak saya lahir secara caesar. Sudah pasti suami saya kebingungan,caesar butuh dana yang besar. Sedangkan kita hanya menyiapkan dana untuk normal. Suami saya pun mulai ngutang-ngutang kemana mana. Saat itu rasanya bahagia sekalipun banyak hal terjadi. Tapi ya itu tadi, kehadiran suami saya saat itu jg ga full nemenin saya. Dia lebih sering pergi, dan disaat saya merasakan tiap fase-fase kesakitan, dia memilih duduk diruang tunggu ketimbang menemani saya.
Sepulang dari rumah sakit, saya tinggal dirumah mertua dulu selama 2 minggu, bahkan dirumahnya sendiri suami saya sama sekali ga berubah. Dia tetap pulang pagi-pagi. Setelah saya kembali lagi kerumah, saya merasa semakin sedih. Suami saya benar-benar menjadi org yg berbeda. Satu hal yg selalu membuat saya penasaran. Blackberry dia yg dipassword. Siapa jg pasti akan curiga dg kelakuan aneh itu. Tapi saya tetap positif thinking. Hingga kemudian saya menemukan email penawaran booking hotel di email suami saya (one day,suami saya pernah login email di bb saya dan sengaja ga saya log out). Saya pertanyakan itu ke dia dg baik-baik. Dia bilang itu pekerjaan temannya. Oke...tapi kenapa harus pakai email pribadi dan nomer handphone dia?

Malam sebelum idul adha,perasaan saya campur aduk. Saya meminta dia untuk pulang,karena perasaan saya yg saat itu sungguh ga enak. Tapi dia ga pulang dan pagi-pagi sudah sms sdg perjalanan ke bandung. Saya semakin sedih, nangis menjadi jadi. Saya jg ingin bisa merasakan takbir dg nya dan anak saya. Hingga entah setan apa, tiba-tiba saya ingin membuka twitter. Dan saya membuka akun yg menurut saya itu adalah punya suami saya (yg dilock dan suami saya ga mengakui kalo itu akunnya). Tapi saat itu akunnya tiba-tiba bisa dibuka. Dan saya coba baca tiap tanggal twit dia. Semua kejadian persis seperti yg apa dia alami. Disitu parahnya saya temukan beberapa twit dia mesra-mesraan dg cewek lain. Yang membuat saya tiba-tiba sesak nafas, ada suatu twit yg intinya dia menunggu anak saya lahir dulu untuk segera mengurus surat cerai. Saya speechless, saya ga bisa berkata-kata apa-apa. Sungguh luar biasa cobaan Allah SWT.